PENERAPAN TEKNOLOGI CLOUD COMPUTING DI UNIVERSITAS

Abstrak
Teknologi Cloud Computing adalah paradigma baru dalam penyampaian layanan komputasi.
Cloud Computing memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan sistem konvensional. Artikel ini
membahas tentang arsitektur cloud computing secara umum dan beberapa contoh penerapan
layanan cloud computing beserta manfaatnya di lingkungan universitas. Studi kasus yang diambil
adalah penerapan layanan cloud computing di Fakultas Teknologi Informasi UKDW.
Kata Kunci : cloud computing, arsitektur cloud computing, cloud computing untuk pendidikan,
cloud computing di universitas.

1. Pendahuluan
Peran yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di masyarakat pada suatu negara sudah tidak diragukan lagi. Kolaborasi yang terjadi
antara universitas, pemerintah, industri, peneliti, dan mahasiswa telah terbukti memberi kontribusi
dan dampak yang nyata pada masyarakat dan memberi dampak yang signifikan pada dunia
ekonomi. Dalam beberapa tahun terakhir, universitas bertransformasi menjadi universitas yang
berbasis riset  (Mircea M., GhilicMicu B, & Stoica M, 2011). Universitas tersebut menggunakan
infrastruktur berbasiskan IT sebagai pondasi untuk aktivitas belajar mengajar dan riset berbasis ilmu
pengetahuan. Seiring dengan evolusi teknologi yang terjadi, banyak bentuk layanan  edukasi
tradisional yang bertransformasi menjadi bentuk online. Layanan tersebut membutuhkan
infrastruktur IT yang handal, menggunakan teknologi yang tepat guna, memberi jaminan
skalabilitas untuk digunakan oleh banyak pengguna, memiliki performa yang handal dan memiliki
keamanan akses yang baik.


Perguruan tinggi di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan untuk mengadopsi teknologi
baru untuk mendukung layanan pendidikan yang berkualitas. Proses adaptasi teknologi baru pada
PT bejalan relatif lambat, salah satunya dikarenakan mahalnya pengadaan infrastruktur IT.
Transformasi yang dilakukan membutuhkan biaya dan investasi yang sangat besar yang tentu saja
sulit untuk dipenuhi oleh kebanyakan perguruan tinggi di Indonesia yang mempunyai keterbatasan
dana. Dana hibah dari pemerintah juga dirasa tidak cukup dan tidak semua dana hibah tersebut
dapat diwujudkan dalam bentuk infrastruktur IT. Dengan kondisi finansial yang terbatas
departemen IT dari perguruan tinggi di Indonesia dituntut untuk mengelola dan megalokasikan
anggaran secara efektif dan efisien.

Beberapa tahun terakhir konsep Cloud Computing sudah banyak menarik minat dunia industri
dan pendidikan. Solusi berbasis cloud sepertinya menjadi kunci bagi organisasi IT yang mempunyai
masalah keterbatasan anggaran (Teng & Magoules, 2010). Cloud Computing merupakan paradigma
yang baru dalam komputasi terdistribusi menyajikan banyak ide, konsep, teknologi, dan tipe
arsitektur yang disajikan secara service-oriented. Menurut Foster Cloud Computing adalah
“Paradigma komputasi terdistribusi dalam skala yang besar yang dilatar belakangi oleh faktor
ekonomi, yang mana berisi kumpulan dari virtualisasi abstrak, skalabilitas yang dinamis,
pengaturan kekuatan komputasi, tempat penyimpanan, platform, dan layanan yang dapat diakses
sesuai dengan kebutuhan oleh pelanggan eksternal melalui media Internet” (Foster et al., 2008).

Pengguna dapat mengakses sumber daya tersebut melalui koneksi jaringan Internet berkecepatan
tinggi tanpa harus terkoneksi secara langsung dengan perangkat keras yang menyimpan sumber
daya tersebut. Karena proses komputasi berada pada remote server, maka kebutuhan perangkat
keras dan perangkat lunak untuk mengakses sumber daya lebih rendah, yang mana dapat
mengurangi biaya dan proses perawatan
(Erenben, 2009). Untuk beberapa alasan yang telah
disebutkan maka seharusnya Cloud Computing menjadi solusi yang menarik bagi perguruan tinggi
di Indonesia yang ingin mengurangi anggaran dibidang IT.
Mahasiswa saat ini tidak dapat hidup jauh dari Internet. Melalui program seperti facebook,
twitter, instagram, dan gmail, mahasiswa sudah terbiasa untuk menggunakan layanan teknologi
berbasis cloud computing
(Ercan, 2010). Oleh sebab itu mahasiswa berharap untuk dapat
mengakses layanan teknologi digital di lingkungan kampus dimanapun dan kapanpun, termasuk
layanan cloud yang mendukung media sosial. Sebagai tambahan, ada beberapa riset yang
menunjukan bahwa solusi berbasis cloud sangat efektif untuk mendukung pembelajaran yang
koorperatif dan kolaboratif
(Thorsteinsson, 2010).
Dari data statistik yang diperoleh pada penelitian di lingkungan universitas, ditemukan bahwa
dengan menggunakan Cloud Computing maka 40% biaya dapat direduksi tanpa mengurangi
efektifitas, juga meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya. Sudah dibuktikan bahwa
penggunaan pembelajaran eletronik berbasis cloud akan meningkatkan waktu belajar dari 25%
sampai dengan 50% (Praveena & Betsy, 2009).

2. Metode
Untuk mengetahui arsitektur dan penerapan strategi teknologi Cloud Computing pada
Universitas, akan digunakan metode studi literatur. Pencarian literatur dengan topik cloud
computing dan edukasi dilakukan dengan mencari artikel dari jurnal IEEE dan ScienceDirect
selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Kata kunci yang digunakan adalah “cloud
computing”, “cloud in education education”, “cloud architecture”, “cloud strategy” dan “cloud in
university”. Dari hasil pencarian di kedua jurnal dengan kata kunci yang sudah ditentukan, maka
ditemukan lebih dari 50 artikel. Dari hasil pencarian tersebut kemudian dipilih artikel yang memang
memiliki korelasi kuat dengan topik yang akan dibahas yaitu penerapan teknologi cloud computing
di Universitas. Cara penyaringan artikel tersebut adalah dengan membaca bagian abstrak keyword.
Selain menggunakan data yang diperoleh dari studi literatur di jurnal, metode pendukung yang
digunakan adalah dengan melakukan pengamatan penerapan teknologi cloud computing di
Universitas dengan mengambil studi kasus penerapan cloud computing pada  Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Kristen Duta Wacana.

3. Karakteristik Cloud Computing
Definisi dari cloud computing masih bervariasi dan banyak orang masih tidak sepaham tentang
apa itu cloud computing. Untuk aplikasi dan pengguna IT, cloud computing merupakan ItaaS (IT as a services). Menyediakan layanan komputasi, penyimpanan data, dan aplikasi dapat diakses melalui
media Internet dari pusat data yang tersentralisasi. Untuk pengembang aplikasi Internet, cloud
computing adalah platform pengembangan aplikasi berbasis Internet yang scalable. Untuk penyedia
jasa layanan infrastruktur, cloud computing merupakan pusat data terdistribusi yang sifatnya masif
dan terkoneksi dengan IP jaringan (G. Lin et al., 2009). Perbedaan pandangan tersebut secara jelas
terefleksikan dalam layanan yang disediakan oleh penyedia layanan cloud seperti Google, Microsoft, dan Amazon (J. Cappos, et al., 2009).Secara umum ada tiga jenis tipe layanan pada cloud computing, dimana pada ketiga arsitektur tersebut pengguna tidak mengatur secara langsung yaitu:


(IaaS): IaaS menyediakan layanan sampai pada level Sistem
Operasi. Jadi pengguna dapat memilih sistem operasi yang akan digunakan dalam bentuk
virtual machine. Pengguna juga dapat mengatur sumber daya untuk alokasi hardware seperti
ukuran memory, ukuran hardisk, dan ukuran processor. Contoh dari layanan IaaS adalah
Microsoft Azure IaaS, Amazon EC2, Rackspace Cloud, dan Open Stack.
 Platform as a Services
(PaaS): PaaS menyediakan layanan pada level platform, jadi
pengguna tidak lagi direpotkan dengan instalasi sistem operasi, web server, database server,
dan aplikasi lainnya. Penyedia layanan PaaS sudah menyediakan sistem operasi lengkap
beserta aplikasi yang dibutuhkan untuk hosting aplikasi seperti web server dan database
server. Pengguna dapat menggunggah aplikasi yang dibuat melalui panel kontrol yang
sudah disediakan. Pengguna juga dapat memilih paket sesuai kebutuhan untuk kebutuhan
aplikasi kecil dengan pengguna terbatas, hingga aplikasi dengan pengguna yang besar.
Conton dari layanan PaaS adalah: Microsoft Azure PaaS
(IIS, ASP.NET, Open Source technology), Google App Engine, Amazon Elastic Beanstalk, Cloud Foundry, dan Heroku.

4. Manfaat Cloud Computing untuk Universitas
Banyak manfaat dari penerapan cloud computing di Universitas. Manfaat ini dirasakan
langsung oleh semua pihak yang terlibat dalam lingkungan universitas seperti mahasiswa, dosen,
staf IT, staf administratif, hingga jajaran direksi universitas. Namun tidak semua pihak
mendapatkan manfaat yang sama dari cloud computing, ada yang merasakan manfaat dari sisi
peningkatan kualitas media belajar dan mengajar, ada juga yang mendapatkan manfaat dari sisi
ekonomi seperti penghematan sumber daya, dan ada yang mendapatkan manfaat dari sisi
kemudahan perawatan aplikasi dan infrastruktur.

5. Studi Kasus FTI UKDW
Fakultas Teknologi Informasi UKDW memiliki dua jurusan yaitu jurusan Teknik Informatika
dan jurusan Sistem Informasi, gabungan kedua jurusan tersebut memiliki jumlah mahasiswa aktif
lebih dari 450 orang. Fakutas Teknologi Informasi UKDW mulai menerapkan teknlogi cloud
computing sejak tahun 2012, layanan cloud computing yang pertama kali digunakan adalah layanan
email yang menggunakan domain resmi Universitas. Sebelum menggunakan email yang berbasis
layanan cloud, UKDW sudah memiliki email sendiri yang dikelola oleh unit khusus yaitu PUSPINDIKA (Pusat Pelayanan Informasi dan Intranet Kampus). Unit ini menyediakan server
khusus yang digunakan untuk layanan email yang digunakan oleh seluruh staf dan mahasiswa
(dengan domain ukdw.ac.id untuk staf dan student.ukdw.ac.id untuk mahasiswa), walaupun layanan
ini masih berfungsi dengan baik, namun ada beberapa kendala yang dihadapi diantaranya adalah:
a. Antar muka pengguna yang disediakan untuk mengakses layanan tersebut tidak user friendly,
walaupun antar muka pengguna tersebut sudah berbasis web, namun kurang responsif untuk
digunakan. Antar muka pengguna tersebut juga kurang maksimal jika pengguna menggunakan
perangkat yang mempunyai ukuran layar yang kecil seperti smartphone dan tablet.
b. Pada beberapa kasus email yang ditujukan ke server ukdw.ac.id tidak sampai atau ditolak oleh
mail server ukdw.ac.id.
c. Tidak reliable, karena masih menggunakan mesin server sendiri yang disimpan di ruang server,
sehingga ada kemungkinan kejadian tidak terduga seperti listrik padam yang menyebabkan
pengguna tidak dapat mengakses mail server ukdw.ac.id.
d. Pengguna merasa kesulitan untuk melakukan sinkronisasi email dari mail server ukdw.ac.id ke
PC atau smartphone pengguna.
e. Tidak adanya daftar pengguna atau contact dari pengguna lain dalam satu Universitas. Sehingga
pengguna merasa kesulitan untuk mengetahui alamat email dari pengguna lain yang masih dalam
satu domain. Dibutuhkan fitur untuk pencarian pengguna yang ada dalam satu domain.
f. Tidak adanya keseragaman username dan password yang dapat digunakan untuk mengakses
semua sistem (single sign on). Pengguna di lingkungan UKDW harus menggunakan beberapa
akun yang berbeda untuk mengakses beberapa layanan seperti email, eclass, ssat, dll.
Karena beberapa masalah yang sudah disebutkan diatas, maka dosen-dosen di lingkungan
Fakultas Teknologi Informasi UKDW berinisiatif untuk mencari alternatif lain layanan email yang
dapat menggantikan sistem email yang lama, dan memiliki banyak kelebihan yang dapat menjadi
solusi terhadap berbagai masalah yang ada. Sebagai proyek percontohan maka Fakultas Teknologi
Informasi sepakat untuk menggunakan layanan email berbasis cloud computing yang disediakan
oleh google yaitu Google Apps for Education. Pilihan untuk menggunakan layanan ini didasari oleh
beberapa hal yaitu:
a. Layanan disediakan oleh vendor besar penyedia layanan cloud computing yang mempunyai
reputasi sangat baik yaitu google. Google sudah membuktikan diri sebagai penyedia layanan
cloud computing yang handal, ini dapat dilihat dengan banyaknya produk layanan yang dimiliki
seperti gmail, youtube, google plus, google docs dan masih banyak lagi.
b. Sangat ekonomis karena google menawarkan layanan Google Apps for Education secara gratis
untuk institusi pendidikan.
c. Terintegrasi dengan layanan cloud computing yang lain seperti google docs, google plus, google
scholar, dan lain sebagainya.
d. Pengguna dalam hal ini mahasiswa, dan staf universitas sudah terbiasa menggunakan layanan
tersebut secara personal.

FTI UKDW mencoba untuk menyeragamkan layanan email berbasis cloud computing ini di
lingkungan fakultas. Staf dilingkungan fakultas dibuatkan email dengan domain staff.ukdw.ac.id,
dan mahasiswa diberikan email dengan domain ti.ukdw.ac.id untuk jurusan Teknik Informatika dan
domain si.ukdw.ac.id untuk jurusan Sistem Informasi. Setelah menerapkan layanan email berbasis
cloud selama kurang lebih satu semester, maka dari pengamatan yang dilakukan ditemukan bahwa
penerapan layanan ini mempunyai banyak manfaat dan kelebihan yaitu:
a. Mahasiswa lebih sering mengakses email dibandingkan dengan sebelum menggunakan layanan
Google Apps. Mahasiswa berpendapat bahwa layanan email yang baru lebih dapat diandalkan,
mempunyai kapasitas penyimpanan yang lebih besar, memiliki antar muka pengguna yang lebih
mudah digunakan, dan dapat diakses dari berbagai perangkat bergerak yang mereka miliki
seperti smartphone dan tablet.
b. Staf universitas terutama tenaga administrator dan dosen juga berpendapat bahwa layanan yang
baru lebih dapat diandalkan dan lebih mudah untuk digunakan. Beberapa dari mereka juga
berpendapat bahwa penggunaan layanan yang baru lebih mudah karena terintegrasi dengan
layanan yang lain seperti google docs untuk penyimpanan dan pengaksesan data.
c. Karena berbasis cloud computing maka layanan ini tidak penah terganggu seperti layanan
sebelumnya, sebagai contoh pada saat listrik padam.
d. Kapasistas penyimpanan yang besar. Karena Google Apps for Education sendiri memberikan
kapasitas yang tidak terbatas (unlimited) sehingga pengguna tidak perlu risau karena kehabisan
tempat penyimpanan.
e. Dari segi ekonomi, layanan ini juga sangat menguntungkan karena tidak perlu menyediakan
server khusus untuk mail server, tidak perlu tenaga untuk perawatan server, tidak perlu membeli
hardisk dengan kapasitas besar untuk media penyimpanan.
Selain layanan email berbasis cloud, FTI UKDW juga sudah mulai memanfaatkan layanan cloud
yang lain seperti google docs untuk media penyimpanan dokumen. FTI mempunyai masalah dalam
melakukan pengarsipan dokumen karena banyaknya dokumen yang harus dikelola seperti berkas
kepangkatan dosen, berkas sertifikasi dosen, surat tugas, berkas akreditasi jurusan, dan masih
banyak dokumen yang lain. Dengan layanan penyimpanan dokumen berbasis cloud ini beberapa
staf admin fakultas dan staf dosen berpendapat bahawa layanan ini memiliki banyak keunggulan
dibandingkan dengan penyimpanan berkas elektronik ke komputer server lokal. Beberapa
keuntungan yang didapatkan adalah;
a. Tidak membutuhkan server/komputer lokal untuk menyimpan berkas elektronik.
b. Berkas elektronik dapat diakses dari mana saja dan kapan saja.
c. Tidak membutuhkan backup data di komputer lokal, karena semua data sudah berada di cloud.
d. Kapasistas penyimpanan yang besar.
e. Dimungkinkan untuk melakukan kolaborasi antar pengguna pada saat bekerja dengan dokumen
tertentu.
Karena keberhasilan dalam penerapan layanan email berbasis cloud di lingkungan FTI UKDW
maka pihak fakultas diharapkan dapat merekomendasikan penggunaan layanan ini sampai pada
level universitas, sehingga layanan ini dapat digunakan dan dirasakan manfaatnya oleh semua
fakultas di UKDW.
Namun ada beberapa isu yang perlu diperhatikan oleh pihak universitas dalam penggunaan
layanan ini. Isu utama adalah kerahasiaan data, walaupun pihak penyedia layanan sudah memiliki
standarisasi dan penjaminan keamanan data namun untuk data yang sifatnya sangat konfidensial
sebaiknya pihak universitas tetap menaruh data tersebut pada server lokal namun tetap dapat
terhubung dengan layanan cloud yang ada, pendekatan ini sering disebut sebagai Hybrid Cloud.

6. Kesimpulan
Cloud Computing adalah paradigma komputasi baru yang menjanjikan dan merupakan teknologi
masa depan yang menyediakan banyak layanan komputasi yang belum pernah dirasakan
sebelumnya. Pada artikel ini sudah banyak membahas arsitektur cloud computing dan beberapa
contoh penerapan penggunaan layanan tersebut khususnya di bidang pendidikan. Beberapa contoh
yang disajikan dan studi kasus penerapan layanan cloud pada FTI UKDW menunjukan banyak
manfaat yang diperoleh dalam penggunaan layanan cloud computing di lingkungan universitas.
Penggunaan layanan SaaS cloud computing seperti email dan penyimpanan dokumen dapat
menghemat biaya yang dikeluarkan oleh pihak universitas unuk pengadaan infrastuktur berupa
perangkat keras dan tenaga perawatan infrastruktur. Layanan ini juga lebih dapat diandalkan karena
dikelola secara profesional oleh vendor yang terpercaya seperti Google atau Microsoft.
Selain layanan berbasis SaaS seperti email dan media penyimpanan berbasis cloud, universitas
juga dapat mengeksplorasi lebih lanjut penggunaan teknologi cloud computing untuk layanan IaaS
dan PaaS. Universitas dapat mulai mencoba mempertimbangkan untuk melakukan migrasi beberapa
server atau aplikasi sistem informasi yang saat ini masih dikelola di server lokal kedalam layanan
berbasis cloud. Untuk itu universitas juga perlu menyiapkan tenaga ahli dibidang cloud computing
untuk migrasi aplikasi yang sudah ada kedalam cloud. Langkah ini diharapkan juga dapat memberi
manfaat yang sama seperti layanan SaaS yang sudah digunakan sebelumnya.
Untuk data atau informasi yang sifatnya konfidensial, universitas dapat menerapkan arsitektur
berbasis hybrid cloud, sehingga data konfidensial masih dapat disimpan secara on-premise,
sedangkan aplikasi yang lain sudah memanfaatkan teknologi cloud secara maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentarnya,

Pages